Jogja Ada di Sini

Mengenal Jawara Festival UMKM Sembada 3

Bagi masyarakat Jogja yang berkunjung ke Jogja City Mall antara tanggal 3 hingga 6 Desember 2020 tentu akan menemukan pemandangan yang berbeda. Salah satunya dengan adanya Festival UMKM Sembada 3.

festival-umkm-sembada-3
tribunjogja.com

Bukan hanya sebatas festival dan bazar pastinya, tapi ada banyak hal menarik yang bisa ditemukan saat berkunjung ke Atrium Jogja City Mall. Ada ratusan peserta turut serta dalam kegiatan ini.

Tak cukup hanya 1 – 2 jam untuk menyisir masing-masing stand dan melihat lebih dekat apa yang mereka suguhkan. Saya pribadi saat berkunjung di hari terakhir atau Minggu 6 Desember pun menuntaskan hingga detik-detik akhir.

Terlalu sayang bila event spesial yang digagas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman ini bila harus dilewatkan begitu saja. Sepanjang jalan bisa memanjakan mata dengan hal-hal baru nan menarik.

Berbelanja di tempat ini pun tidak akan menguras kantong karena ada banyak produk di jual dengan diskon gede-gedean.

Joglo Ayu Tenan Sebagai Jawara Festival UMKM Sembada 3

Menjadi menarik pula saat penutupan tersebut disebutkan stand UMKM terbaik karena mereka memiliki sejumlah keunggulan. Ditemui sesaat seusai pengumuman Dwi mengatakan bahwa usaha yang mereka rintis tidak saja menawarkan produk yang unik dan menarik.

Konsep yang baik dan detail dengan nuansa alami Jawa langsung terlihat begitu mengenakan pernak-pernik ini. Nilai artistik juga senantiasa dipegang sehingga benda-benda ini memang dihasilkan dari tangan-tangan terampil.

Lebih dari itu adalah bagaimana bisa mengemas atau menata stand yang lebih baik dari stand lain sehingga pengunjung bisa tertarik untuk datang dan melihat lebih dekat aneka produk dipamerkan.

Selain itu pastinya protokol kesehatan dijalankan dengan ketat selama berada di stand Joglo Ayu Tenan. Mereka menempatkan sejumlah himbauan taat protokol kesehatan dan menyediakan handsanitazer yang cukup.

Pelayan yang ramah dan sigap melayani setiap tamu yang datang pastinya juga memberi poin lebih. Mereka yang sekadar lewat bisa lebih lama dan selanjutnya melakukan transaksi.

Joglo Ayu Tenan juga menjadi salah satu pemain yang mampu melihat sebuah peluang dengan baik. Dimana mereka hadirkan pelengkap fashion kekinian, aksesoris-aksesoris kecil mereka hadirkan dan membuat siapa yang mengenakan niscaya makin ayu tenan.

Bagi kamu yang penasaran dengan aneka produk mereka bisa berkunjung ke Galeri Joglo Ayu Tenan yang beralamat di Dusun Pogung Baru, Desa Sinduadi, Mlati, Sleman. Di tempat tersebut Yayuk Sukardan tidak sendiri tapi ia memiliki desa binaan. Artinya apa yang dilakukan ini juga mampu mendorong ekonomi kreatif masyarakat sekitar.

Ada Puluhan Stand Tapi Ini Favorit Saya

Saat berkunjung ke Festival UMKM Sembada 3 ini memang ada puluhan stand. Tapi setidaknya ada satu stand yang benar-benar mencuri fokus saya. Stand tersebut milik ibu Jati Agustuza dengan batik Shibori dan batik Ecoprint.

UMKM asal Ngangkruk, Caturharjo, Sleman ini membuat saya terpesona dengan aneka batik yang mereka hadirkan. Maklum saja, meski saya masih muda tetap batik adalah favorit.

Menurut cerita ibu Jati, usaha ini bermula dari Sekolah Jumat Rumah Bupati. Dari sekolah non formal tersebut beliau bisa mendapat banyak inspirasi dan masukan tentang bagaimana menangkap sebuah peluang.

Benar saja, bila dulu hanya menjadi penonton maka kini ia pun sudah terbiasa menjadi pemateri. Khususnya berkaitan dengan usaha dibidang batik baik jenis shibori maupun ecoprint.

Untuk memperkenalkan produk yang ia buat dan dikenal masyarakat luas maka ia membangun Shibori dan Ecoprint Mukti. Dan kini batik tersebut laris manis di masyarakat luas.

Cara membuat yang sederhana dan bisa dilakukan siapa saja menjadi salah satu kelebihan batik ini. Hal ini karena tidak membutuhkan canting atau ketrampilan khusus untuk membatik.

Apalagi untuk ecoprint, yang lebih dibutuhkan adalah keberanian untuk bereksperiman dan mencoba hal baru. Seringkali warna batik yang dihasilkan berbeda meski menggunakan teknik dan bahan yang sama.

Untuk shibori sendiri ada yang mengatakan sebagai batik jumputan. Cara membuat yang identik dengan teknik ikat dan celup ini juga menghasilkan kombinasi warna yang tak kalah menarik.

Harga yang ditawarkan Mukti Collection selama ajang ini juga sangat murah. Kain dengan ukuran 2 meter bisa ditebus mulai dari Rp 125.000,-. Tak hanya cocok bagi kaum hawa, kini batik pun sangat digandrungi kaum adam.

Pamungkas Acara ada Dhimas Tedjo

Lelahku selama berjam-jam ada di Festival UMKM Sembada 3 terbayar sudah. Selain bisa memanjakan mata saya juga bisa belajar banyak hal.

Sebelum pulang pun saya menyempatkan diri untuk ikut nembang bersama Dhimas Tedjo. Ada banyak lagu yang sangat familiar bisa kita nyanyikan bersama-sama.

Berharap kelak pandemi segera berakhir dan festival serupa bisa kembali digelar. Siapa tahu bukan kelak bisa menemukan bibit-bibit UMKM asal Sleman yang go international dengan kreatifitas mereka tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *