Jogja Ada di Sini

Berkah di Tengah Pandemi Bagi Mereka Yang Melek Teknologi Informasi

Sudah lebih dari satu bulan kita dipaksa untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan ibadah di rumah. Kebijakan itu telah didengungkan sejak pertengahan bulan Maret 2020 lalu dan saatnya siapapun yang melek teknologi informasi untuk segera bangkit.

melek teknologi informasi
unsplash.com

Mungkin bagi kita yang terbiasa beraktifitas di luar akan terasa sangat tersiksa di mana ruang gerak dibatasi. Namun pilihan ini harus di ambil bila tidak ingin pandemi Covid-19 semakin meluas.

Harus ada cara efektif untuk memutus rantai penyebarannya. Salah satunya dengan social distancing. Langkah paling konkrit tentu saja cukup berdiam diri di rumah hingga di nyatakan korban virus ini tidak ada.

Dengan demikian siapapun yang ingin bisa bertahan bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan ibadah di rumah maka ia harus memiliki kesadaran. Hal ini meski tidak mudah tapi harus dilaksanakan seluruh warga Indonesia tanpa kecuali.

Segelintir orang melanggar bisa jadi penanganan virus ini gagal dan semua orang harus lebih lama berada di dalam rumah. Oleh karena itu suka tau tidak suka mari sekali lagi kita taati kebijakan pemerintah tersebut.

Agar wabah ini segera berakhir dan kita semua betah di dalam rumah maka harus ada kegiatan produktif dan positif yang bisa di lakukan. Banyak hal memang yang bisa di
kerjakan di rumah semisal membuat kerajinan, menjalankan hobi dan masih banyak lagi.

Baca juga: Tips Memilih Smartphone untuk Bisnis Online

Mereka yang Melek Teknologi Informasi

Menjadi satu keuntungan bagi siapa saja yang bisa melek teknologi informasi. Karena dengan hal itu banyak hal yang kemudian bisa dilakukan.

Saat ini adalah era teknologi digital dan oleh karena itu siapa saja yang menguasai maka ia akan mendapat sejumlah keuntungan. Salah satunya tentu bekerja akan lebih fleksibel tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Bagi saya selaku generasi milenial maka apa yang saya kerjakan akan erat kaitan dengan teknologi digital. Tak hanya saja tapi menjadi penting bagi siapa saja untuk bisa memaksimalkan teknologi informasi di tengah pandemi.

Berharap ini semua bisa segera berakhir. Namun bila belum saatnya bukan berarti harus menyerah. Beruntung saat ini adalah era digital dimana semua informasi bisa di akses dari rumah.

Bermodal smartphone, tablet atau laptop dengan jaringan internet yang baik maka kita sudah bisa melakukan banyak hal. Pun demikian dengan saya, satu dari jutaan warga Indonesia terdampak pandemi dan harus rela di rumahkan.

Praktis bila saya tidak bekerja maka pendapatan itu tidak ada. Harus memutar otak apa yang bisa dikerjakan untuk kemudian dijadikan uang. Dan dunia digital menjadi satu pilihan terbaik untuk mengatasi semua itu.

Saatnya Menjadi Blogger

Menjadi seorang fulltime blogger adalah salah satu pilihan terbaik yang bisa saya ambil. Di mana saya tidak perlu keluar rumah tapi masih bisa produktif.

Menjadi blogger dan penulis lepas untuk beberapa situs menjadi penyambung hidup. Tak hanya itu saja saya pun jualan backlink bagi mereka yang membutuhkan untuk menaikkan domain authority.

Bisnis kecil-kecilan menjadi berkah tersendiri bagi mereka yang jeli memanfaatkan situasi dan kondisi. Sebagai bukti meski tidak bekerja di kantor seperti dulu dengan menjalankan bisnis online masih bisa mendapat penghasilan tak jauh beda.

Hanya saja menjadi PR, bila dulu bekerja dengan jam kerja yang teratur tapi kini serba ketidakteraturan. Kapan bekerja dan kapan hendak istirahat saya sendiri yang
mengatur.

Mereka yang statusnya pelajar pun bisa jadi demikian. Bila dulu terbiasa belajar di kelas dengan durasi waktu siang hingga sore. Tapi kini mereka harus lebih bisa belajar efektif karena guru di depan kelas tidak ada lagi.

Saya pun masih harus belajar untuk meningkatkan kompetensi atau ketrampilan dalam dunia tulis menulis. Meski tak ada guru saya pun bisa belajar dari internet sama seperti yang lain.

Dengan teknologi informasi yang ada bisa mencari job untuk kemudian di kerjakan. Dulu yang tidak menyukai pekerjaan marketing kini pun harus menyulap diri untuk bisa menawarkan jasa kepada calon klien.

Selanjutnya bila telah mendapat klien maka harus mengerjakan tugas sesuai permintaan. Mungkin inilah seni sebagai seorang pekerja lepas dimana kita di tuntut untuk tahu banyak hal.

Bayangkan bila tidak ada teknologi informasi maka kita tidak mungkin dengan mudah akan belajar banyak hal dalam waktu relative cepat. Teknologi ini telah membawa perubahan yang sangat cepat kepada umat manusia.

Dengan internet pula saya bisa mencari informasi akurat untuk kemudian di tulis dalam bentuk artikel. Informasi yang di dapat bukan hanya artikel atau berita dari media tapi juga gambar yang tersedia di YouTube.

Dengan cara ini maka setidaknya akan mendapat gambaran lebih detail dan utuh karena ada visualisasi. Jadi apa yang disajikan bukan hanya sebatas “katanya” yang bisa jadi belum teruji kebenarannya.

Setelah mendapat bahan mentah itu maka saatnya produksi konten atau artikel. Cek dan ricek menjadi prosedur wajib untuk memastikan apa yang di tulis itu adalah sebuah kebenaran atau fakta.

Jualan Artikel dan Backlink

Bagi mereka yang hendak membeli artikel, saat ini saya melayani pembuatan artikel hingga 3000 kata untuk tema teknologi, wisata, kuliner atau seputar psikologi dan dunia kerja. Tak jarang pula menemukan klien yang hendak membeli backlink.

Saya paling mudah ditemukan disini https://jokoyugiyanto.com/about-me/

Proses produksi tak jauh beda, hanya saja artikel tayang di blog yang saya. Mereka cukup mendapat backlink atau link keluar ke blog klien.

Tak hanya saya, kini hampir semua rekan-rekan kerja terdampak pandemi juga melakukan hal yang sama. Saya dan mereka bertahan dari wabah ini dengan mengandalkan teknologi informasi.

Pilihan paling banyak yang mereka lakukan kemudian adalah berbisnis online. Menjual aneka produk yang sekiranya bisa di terima masyarakat adalah pilihan paling realistis.

Aneka produk yang dijual mulai dari kue lebaran atau kue kering, frozen food hingga pakaian yang sekiranya cepat berputar. Saat ini di tengah ketidakpastian cashflow tentu menjadi hal utama.

Bagi yang minim budget mereka menggunakan facebook, instagram dan whatsapp untuk melakukan pemasaran. Cukup foto produk dan posting di sosial media. Jangan lupa berikan caption yang menarik beserta kontak yang bisa di hubungi.

Sementara itu bagi mereka yang ingin lebih serius dan memiliki sedikit budget maka membangun website atau blog tentu sangat disarankan. Bermodal ratusan ribu maka toko online sudah di depan mata.

Respon (16)

  1. Setuju sih, jadi yang melek teknologi selalu ada sesuatu yang dapat dilakukan walau dirumah aja ya mbak. Aku juga senang, jadi ada waktu untuk belajar lebih banyak lagi di rumah

  2. Lhah bener.. ditempat saya juga masih banyak yang kongkow ndak jelas, rada heran juga, kayak gak punya kepedulian gitu, padahal yg dirumah udah bosen banget 🙁

  3. Pengin beli domain lagi nih sebenarnya untuk blog dengan niche lain. Tapi kok ngurus blog yang sudah ada saja masih keteteran. Blm bisa konsisten nulis, karena keterbatasan waktu ngurus yang lain. Tapi kalau udah mantep dan ada rezeki, boleh jg nih Qword masuk di list.

  4. Dulu kalau ngomongin internet jadi barang mahal dan hanya orang tertentu. Sekarang semua pakai teknologi ini. Jadi kita juga harus mengikuti zaman. Semoga kita bisa melewati semua ini

  5. Hosting yang digunakan sangat menentukan peforma blog ya. Ini sangat krusial, apalagi jika blog digunakan sebagai media mendapatkan berkah rezki. Qword memang bisa banget untuk jadi pilihan.
    Semoga berkah selalu datang dari banyak 'pintu' di masa pandemi ini ya.

  6. Alhamdulillah ya, Mbak. Masih ada aja peluang buat dapat penghasilan dan bertahan hidup dalam kondisi seperti sekarang. Insya Allah selepas dari kondisi ini kita jadi lebih kuat dan kreatif 🙂

  7. Awal-awal bener, engga biasa di rumah aja, aku malah sakit. Pas udah sembuh, keenakan di rumah. Apalagi banyak yg home cooking terus nawarin lewas WA deh…

  8. Saya juga sempat share begini di medsos, saya krisis di tengah pandemi mungkin saatnya melirik internet sebagai sumber penghasilan. Seperti yang kita lakukan sebagai blogger. Memang perjalanannya nggak mudah, tapi setidaknya harus dimulai. Semoga wabah ini cepat berlalu deh, dan ekonomi bisa pulih kembali.

  9. keren ka idenya ya, menjual artikel pasti banyak juga yang mencari atau penjualan backlink, saat pandemi ini kemajuan teknologi memang sangat bermanfaat sekali sehingga kita bisa memanfaatkannya sebagai sumber mata pencaharian, aku juga jadi mulai rajin-rajin memanfaatkan kecanggihan teknologi di masa pandemi ini, sebagai sumber penghasilan

  10. Saya juga ngerasain positifnya pandemi ini. Selain sering dapat job ngeblog, istri saya telat, baru dua hari sih, ya semoga jadiii. Doain ya kak Joko. 😀

  11. Masih produktif ya kak, meski di tengah pandemi gini. Aku juga pengen jadi produktif dan terus berpikiran positif, biar di masa pandemi gini ga suntuk di rumah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *