Memiliki anak usia sekolah dasar memaksa orang tua untuk memberikan perhatian ekstra. Terlebih bagi mereka yang aktif bermain game online dan diantara yang dimainkan bisa jadi adalah game aksi.

Melarang pun bukan tindakan yang bijaksana karena bisa jadi anak justru akan sembunyi-sembunyi memainkan jenis game yang satu ini. Game yang identik dengan adekan kekerasan dan bisa jadi akan sangat rentan terhadap tumbuh kembang anak.
Padahal, jika dipilih dengan tepat, game aksi bisa memberikan manfaat positif seperti melatih konsentrasi, meningkatkan koordinasi mata dan tangan, hingga mengajarkan strategi sederhana untuk memenangkan persaingan.
Tips Memilih Game Aksi untuk Anak
Agar anak tetap aman dan mendapatkan pengalaman bermain yang menyenangkan, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal sebelum mengizinkan anak memainkan game aksi.
Berikut adalah tips penting yang bisa dijadikan panduan:
1. Perhatikan Rating Usia Game
Langkah pertama dan paling mudah adalah memeriksa rating usia pada game. Di setiap platform resmi seperti Google Play Store, App Store, atau konsol game, selalu ada tanda rating seperti E (Everyone), E10+, atau 7+.
Pastikan game yang dipilih memang sesuai dengan kategori usia anak sekolah dasar. Dengan mengikuti rating ini, orang tua bisa lebih tenang karena konten di dalam game sudah disesuaikan dengan tingkat kedewasaan anak.
2. Pilih Game dengan Konten Edukatif
Game aksi tidak selalu identik dengan kekerasan. Ada banyak permainan yang menggabungkan unsur aksi dengan pendidikan. Misalnya, game yang mengajarkan pemecahan masalah, logika, atau refleks sambil tetap menghadirkan tantangan seru.
Contoh game seperti platformer dengan teka-teki sederhana atau game yang mengajarkan kerja sama tim bisa membantu anak mengembangkan kemampuan kognitif sekaligus tetap terhibur.
3. Utamakan Tampilan Visual yang Ramah Anak
Desain grafis sangat berpengaruh pada pengalaman anak saat bermain. Pilih game dengan warna cerah, karakter lucu, dan suasana yang menyenangkan.
Hindari game dengan tampilan menyeramkan atau menampilkan adegan kekerasan secara eksplisit. Visual yang ramah anak tidak hanya membuat mereka lebih betah, tetapi juga menjaga agar imajinasi mereka berkembang ke arah yang positif.
4. Batasi Durasi Bermain
Tidak kalah penting dari pemilihan game adalah mengatur waktu bermain. Anak sekolah dasar masih membutuhkan banyak waktu untuk belajar, bersosialisasi, dan beristirahat.
Sebaiknya orang tua membuat aturan yang jelas, misalnya hanya boleh bermain maksimal 1 jam per hari setelah tugas sekolah selesai atau pada akhir pekan saja. Selain menjaga kesehatan mata dan fisik, membatasi waktu bermain juga mengajarkan anak tentang disiplin sejak dini.
5. Pilih Game dengan Fitur Multiplayer Lokal
Anak-anak sering kali lebih senang bermain bersama teman atau keluarga. Karena itu, memilih game aksi yang mendukung multiplayer lokal bisa jadi pilihan tepat. Misalnya, game yang memungkinkan dua pemain menggunakan satu perangkat atau konsol.
Fitur ini bukan hanya membuat anak lebih gembira, tetapi juga melatih kemampuan sosial dan kerja sama tim. Ingat sosialisasi bukan hanya dalam dunia nyata tapi ada juga di dunia maya dan bisa jadi orang tua adalah teman bermain anak.
6. Cek Review dan Rekomendasi
Sebelum mengunduh atau membeli game, sebaiknya orang tua membaca ulasan dari pengguna lain atau mencari rekomendasi di situs parenting dan teknologi. Dengan begitu, bisa diketahui lebih dulu apakah game tersebut memang aman, mendidik, dan cocok untuk anak sekolah dasar.
Jangan ragu juga untuk mencoba game terlebih dahulu sebelum diberikan kepada anak agar bisa memastikan kualitas dan keamanannya. Cara ini sangat disarankan karena orang tua pun tahu detail apa yang ada didalamnya.
7. Hindari Game dengan Transaksi Berbayar yang Rumit
Banyak game gratis yang sebenarnya dipenuhi dengan iklan atau menawarkan pembelian di dalam aplikasi (in-app purchase). Untuk anak-anak, hal ini bisa jadi masalah karena mereka belum memahami konsep uang dengan baik.
Pilihlah game yang jelas bebas dari transaksi berlebihan atau gunakan fitur kontrol orang tua untuk mencegah pembelian tanpa izin. Atau sebisa mungkin hanya memainkan game online yang sifatnya gratis.
Memilih game aksi untuk anak sekolah dasar memang memerlukan perhatian khusus. Orang tua sebaiknya tidak hanya terpaku pada kata “aksi” yang sering dianggap negatif, tetapi lebih teliti dalam menilai isi game tersebut.
Dengan memperhatikan rating usia, konten edukatif, tampilan visual, durasi bermain, serta fitur keamanan, game aksi bisa menjadi hiburan yang sehat sekaligus sarana pembelajaran.
Anak-anak bisa tetap menikmati keseruan bermain, sementara orang tua merasa tenang karena tahu mereka berada di jalur yang tepat. Ingat, yang terpenting adalah pendampingan dan komunikasi. Dengan begitu, dunia digital bisa menjadi pengalaman positif bagi tumbuh kembang anak.














